Bekasi
(6/5) - Ditetapkannya tanggal 2 mei sebagai hari pendidikan nasional oleh pemerintah
publik indonesia melalui keppre RI nomor 316 tahun 1959, merupakan nasional
dilatarbelakangi oleh sosok yang memiliki jasa luar biasa didunia pendidikan
kita, ki hadjar dewantara yang lahir tanggal
2 mei 1889.
“Alhamdulillah
pendidikan di indonesia sudah membaik tetapi masih banyak didaerah beberapa
daerah pulau jawa khususnya anak-anak yang belum bisa membaca sedangkan umur
mereka seharusnya sudah mendapatkan pendidikan yang lebih baik lagi, pada saat
datangnta nya hari pendidikan nasional bagus apabila diadakannya seminar
tentang pendidikan dikalangan anak muda seprti disekolah SD,SMP,SMA,SMK, jadi
tidak hanya diadakannya upacara saja saat hardiknas, dimana ada anak muda
semangat belajarnya berkurang karena perkembangan yang semakin lama membuat
mereka malas untuk belajar karena penggunaan gadget diluar batas, jadi perlunya
evaluasi pendidikan diindonesia dengan ditingkatkannya segi pembelajaran
edukasi yang lebih meyenangkan, tidak membosannkan itu lebih baik dari pada
hanya dimarahi atau diberi tugas oleh guru. Ujar ryan”.
Salah satu upaya yang dilakukan
pemerintah untuk mewujudkan tujuan tersebut dengan menetapakannya pelaksanaan
upacara bendera dalam rangka memperingtai hari pendidikan nasional. Hal ini
dimaksudkan agar semua insan penidikan meningkat kembali filosofi dari nilai
perjuangan ki hadjar dewantara dalam enegakkan pondasi pendidikan diindonesia.
Tetapi ada juga yang berkomentar
bahwa pendidikan diindonesia belum membaik sepert komentar dari seorang warga
masyarakat “ meskipun hari pendidikan nasional diperingati setiap tahun namun
kualitas pendidikannya belum meningkat setiap tahunnya , namun sering kali ada
beberapa kasus kekerasan yang pelakunya dari kalanan pelajat ataupun pelajar
yang malah mencoreng lembaga pendidikan mulai dari pelecehan seksual ,bulying,
dan masih banyak lainnya. Mungkin itu salah satu bukti bahwa penididikan masih sekedar teori belum bisa diaplikasikan
dengan baik dalam kehidupan sehari-hari’.ujar pipit.
Komentar diantara ryan dan pipit memang agak
sedikit berbeda tetapi inti dari komentar mereka adalah perlunya perbaikan
pendidikan diindonesia yang lebih baik agar masyarakat mendapatkan pendidikan
yang selayaknya dan perlunya evaluasi dalam dalam pembelajaran agar pelajar
tidak bosan saat mengikuti pelajaran didalam kelas.
Penulis : Sri Windayani
Editor : Muhammad Rizcky
Tidak ada komentar:
Posting Komentar