Minggu, 08 Mei 2016

Pendidikan Perlu Diperbaiki



Bekasi (6/5) - Ditetapkannya tanggal 2 mei sebagai hari pendidikan nasional oleh pemerintah publik indonesia melalui keppre RI nomor 316 tahun 1959, merupakan nasional dilatarbelakangi oleh sosok yang memiliki jasa luar biasa didunia pendidikan kita, ki hadjar dewantara yang lahir tanggal  2 mei 1889.

Peringatan hari pendidikan nasional yang diselenggaran setiap tanggal 2 mei tidakdimaksudkan untuk mengenang hari kelahira ki hadjar dewantara selaku bapak perintis pendidikan nasional, namun lebih merupakan sebuah momentum untuk kembali menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme pada seluruh insan pendidikan.

“Alhamdulillah pendidikan di indonesia sudah membaik tetapi masih banyak didaerah beberapa daerah pulau jawa khususnya anak-anak yang belum bisa membaca sedangkan umur mereka seharusnya sudah mendapatkan pendidikan yang lebih baik lagi, pada saat datangnta nya hari pendidikan nasional bagus apabila diadakannya seminar tentang pendidikan dikalangan anak muda seprti disekolah SD,SMP,SMA,SMK, jadi tidak hanya diadakannya upacara saja saat hardiknas, dimana ada anak muda semangat belajarnya berkurang karena perkembangan yang semakin lama membuat mereka malas untuk belajar karena penggunaan gadget diluar batas, jadi perlunya evaluasi pendidikan diindonesia dengan ditingkatkannya segi pembelajaran edukasi yang lebih meyenangkan, tidak membosannkan itu lebih baik dari pada hanya dimarahi atau diberi tugas oleh guru. Ujar ryan”.


Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mewujudkan tujuan tersebut dengan menetapakannya pelaksanaan upacara bendera dalam rangka memperingtai hari pendidikan nasional. Hal ini dimaksudkan agar semua insan penidikan meningkat kembali filosofi dari nilai perjuangan ki hadjar dewantara dalam enegakkan pondasi pendidikan diindonesia.

Tetapi ada juga yang berkomentar bahwa pendidikan diindonesia belum membaik sepert komentar dari seorang warga masyarakat “ meskipun hari pendidikan nasional diperingati setiap tahun namun kualitas pendidikannya belum meningkat setiap tahunnya , namun sering kali ada beberapa kasus kekerasan yang pelakunya dari kalanan pelajat ataupun pelajar yang malah mencoreng lembaga pendidikan mulai dari pelecehan seksual ,bulying, dan masih banyak lainnya. Mungkin itu salah satu bukti bahwa penididikan  masih sekedar teori belum bisa diaplikasikan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari’.ujar pipit.

Komentar diantara ryan dan pipit memang agak sedikit berbeda tetapi inti dari komentar mereka adalah perlunya perbaikan pendidikan diindonesia yang lebih baik agar masyarakat mendapatkan pendidikan yang selayaknya dan perlunya evaluasi dalam dalam pembelajaran agar pelajar tidak bosan saat mengikuti pelajaran didalam kelas.
 
Penulis : Sri Windayani
Editor : Muhammad Rizcky 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar