Minggu, 22 Mei 2016

Memelihara Rasa Nasionalisme


Bekasi ( 22/05 ) Setiap tanggal 20 Mei, Indonesia selalu memperingati hari Kebangkitan Nasional. Tujuan peringatan ini adalah untuk terus memelihara dan menguatkan semangat nasionalisme kebangsaan kita dalam melaksanakan berbagai kegiatan yang bermanfaat untuk memajukan bangsa dan negara, tentunya harus sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Hari kebangkitan Nasional dimaknai sebagai kebangkitan nasionalisme bangsa di masa lalu dalam rangka memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia untuk melawan berbagai bentuk penindasan/penjajahan negara lain. Sebagai buktinya, sistem kolonialisme Belanda selama ratusan tahun di Indonesia sungguh merupakan pembodohan bangsa, tingkat kecerdasan mereka rendah, rakyat tidak sejahtera bahkan hak asasinya terenggut selama masa penjajahan. Indonesia yang sengsara karena penjajahan Belanda dan Jepang membuat beberapa orang terpelajar di masa itu untuk berpartisipasi membuat gebrakan baru untuk memperjuangkan nasib bangsa. Seorang mahasiswa kedokteran STOVIA Dr. Wahidin Soedirohoesodo, tergugah untuk ikut berjuang dalam melawan penderitaan dan pembodohan yang dilakukan oleh penjajah. Dengan ide briliannya, akhirnya ia bersama bersama Dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA seperti Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji sukses mendirikan Budi Utomo pada hari Minggu tanggal 20 Mei 1908. “Budi” artinya perangai atau tabiat sedangkan “Utomo” berarti baik atau luhur. Oleh karenanya, tujuan didirikannya Budi Utomo adalah untuk mencapai sesuatu berdasarkan atas keluhuran budi, kebaikan perangai atau kemahirannya. Douwes Dekker, seorang pejuang nasib bangsa juga ikut membangkitkan pemahaman tentang “tanah air Indonesia” telah berhasil mempersatukan masyarakat Jawa bahkan berkembang di daerah lain di Indonesia pada saat itu. Melalui organisasi politiknya 'Indische Partij,’ ia semakin leluasa untuk mengikrarkan semangat persatuan bangsa. Tak heran jika aksi para pejuang di masa lalu ini menjadi tonggak kebangkitan kesadaran akan harkat dan derajat bangsa Indonesia. Sejak itu, organisasi-organisasi politik Indonesia bermunculan untuk semakin mendorong perjuangan mencapai Indonesia merdeka. Kini, hari berdirinya Budi Utomo dijadikan sebagai Hari Kebangkitan Nasional di Indonesia

Dalam memperingati hari kebangkitan nasional banyak mahasiswa yang berbondong bondong ke jalan untuk unjuk rasa, tetapi tidak dengan salah satu mahasiswa interstudi Jakarta. Dia menggelar acara kompetisi kejuaraan seperti Badminton, Catur, Tenis Meja Putra dan Putri. “ Dengan ada acara nya kompetisi ini, pemuda pemudi Indonesia bisa menumbuhkan rasa nasionalisme yang tinggi dan tidak ada unjuk rasa antara mahasiswa mahasiswa lain. “ Tutup Devi


Created by: Dila Sri Mulyati
Penulis : Adika Fadil Utomo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar