Minggu, 15 Mei 2016

MENGULIK SEJARAH HARI KEBANGKITAN NASIONAL

Bekasi (15/5) Menjelang Hari Kebangkitan Nasional (HARKITNAS) ke -108, yang jatuh pada tanggal 20 Mei 2016, beberapa masyarakat turut bahagia menanggapi hal tersebut. Terlebih karena semangat juang masyarakat Indonesia saat ini mulai lenyap.
Kebangkitan Nasional sendiri merupakan Masa dimana bangkitnya rasa dan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia, yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan Belanda dan Jepang. Masa ini ditandai dengan dua peristiwa penting yaitu berdirinya Boedi Oetomo (20 Mei 1908) dan ikrar Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928)





http://ift.tt/1EiiHzp



“kebangkitan nasional bagi saya adalah membangkitkan kembali rasa nasionalisme terhadap negara.” Ujar Dera (20)
Tanggal 20 Mei 1908, berdirinya Boedi Oetomo dijadikan sebagai HARKITNAS. Boedi Oetomo didirikan oleh Dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA. Pada awalnya Boedi Oetomo bersifat sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Boedi oetomo juga menjadi awal gerakan yang bertujuan untuk kemerdekaan Indonesia.
Dalam pidato nya tahun lalu mengenai HARKITNAS, Rudiantara (menkominfo) menyatakan bahwa Dr. Sutomo telah menanamkan konsep perjuangan intelektual lewat pembentukan organisasi untuk membangun kebersamaan dan persatuan antara elemen bangsa. (20/5/15)
Menurut Dera, mahasiswa fakultas pertanian, “perjuangan intelektual juga baiknya dapat dikembangkan lagi pada era ini, karena mampu membentuk karakter bangsa. Tidak hanya lewat pendidikan di sekolah, pendidikan di rumah dan lingkungan sekitar pun turut mempengaruhi hal tersebut.”
“kita sebagai masyarakat harusnya dapat melakukan hal yang sederhana tapi berdampak bagi bangsa terutama generasi muda. Karena secara tidak sadar, kita sudah menabung kebaikan untuk bangsa kita dalam meningkatkan rasa nasionalisme.”  Lanjut pria bernama lengkap Dera Anggiana Ruspandi.

Penulis : YENI LESTARI
Editor : Adika Fadil Utomo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar