Minggu, 17 April 2016

TANGGAPAN NETIZEN TENTANG TOILET UMUM

Toilet merupakan salah satu sarana sanitasi yang paling vital. Sarana toilet umum merupakan salah satu jenis toilet yang diperuntukkan untuk masyarakat umum yang berkunjung ke suatu tempat. Sering kali disebutkan bahwa toilet umum adalah toilet ketika jauh dari rumah. Dengan demikian pengguna toilet umum akan sangat beragam dan senantiasa berganti. Sebagai akibatnya, toilet merupakan tempat yang potensial sebagai sarana penyebaran penyakit bila sanitasi dan higiene-nya tidak dipelihara dengan baik.
Melihat situasi toilet yang kadang tidak bersih, membuat masyarakat yang menggunakan toilet merasa tidak nyaman, sebut saja tempat keramaian seperti pasar yang memang dominan terkesan jorok dan tidak terlalu bersih, karena terlalu sering terdapat toilet yang tidak terawat, masyarakat menjadi beranggapan bahwa, toilet kotor adalah hal biasa yang harus dimaklumi karena jumlah penduduk Indonesia yang begitu banyak. Sungguh memprihatinkan bukan??
Pemerintah Indonesia telah mengalokasikan sejumlah dana untuk pembuatan toilet yang bersih dan sehat. Tetapi terkadang kurangnya kepedulian masyarakat untuk menjaga kebersihan pun membuat program pemerintah untuk toilet bersih tidak berjalan maksimal.
Sebenarnya gerakan toilet bersih dan higienis sudah digembar-gemborkan sejak 10 tahun lalu. Tepatnya sejak 2001, WTO (World Toilet Organization) mencanangkan setiap tanggal 19 November sebagai Hari Toilet Sedunia. Andaikan gerakan ini juga gencar dicanangkan di Indonesia, bukan tak mungkin sedikit demi sedikit kondisi toilet di Indonesia yang memprihatinkan dapat diperbaiki.
Menurut Aditya, ” toilet umum yang berada di pasar tradisional, stasiun, pom bensin itu kurang di segani masyarakat karena keadaan yang sangat kotor dan jarang di bersihkan oleh masyarakat setempat Saya jarang memakai toilet. Sebab, kurang nyaman saat akan memakai karena tidak dipisahkan mana yang untuk pria dan wanita “.


Penulis : Dhila Sri
Editor : Adika Fadil Utomo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar