Gina Novia Dewi kedua dari kiri
Bekasi - Emansipasi wanita, itu yang mungkin kita dengar apabila terucap
hari Kartini.Setiap 21 April hari Kartini selalu kita rayakan, bahkan sudah
menjadi tradisi setiap bulan April. Macam-macam kegiatan dilakukan untuk
menyambut hari emansipasi wanita ini, mulai dari pendidikan untuk kaum hawa,
dll. “Hari Kartini itu dimana semua rakyat Indonesia wajib memperingatinya,
khususnya wanita Indonesia sebagai wujud terima kasih padanya. Namun perayaan disini
bukan dalam arti berfoya-foya.” ucap Gina Novia Dewi siswi kelas 3 SMKN
5 Kota Bekasi.
Hari Kartini diadakan bertujuan untuk memberitahukan bahwa kaum
perempuan bukan kaum yang lemah, tidak bisa melakukan apa-apa dengan statusnya
dan sebagainya. Karena pada saat itu kaum perempuan dianggap lemah kodratnya
dibandingkan dengan kaum laki-laki. Namun sosok Ibu Kartini ini muncul untuk
menentang anggapan tersebut dan membuat kaum perempuan lebih sejahtera dan bisa
melakukan apa yang dilakukan oleh kaum laki-laki. “Hari Kartini bagi gue gak
lebih dari pengingat bahwa kaum hawa juga mampu melakukan suatu pekerjaan yang
dilakukan oleh kaum adam, dan juga bisa melakukan hal apapun dengan mandiri.
Namun perlu diingat juga oleh kaum hawa, untuk tidak melebihi kodratnya sebagai
wanita dalam melakukan pekerjaan.” ucap Devi Larasati siswi kelas 3 SMAN 14
Kota Bekasi.
Devi menambahkan, namun jika melihat kaum perempuan atau wanita Indonesia sekarang sangat
berbeda dengan apa yang diharapkan, miris jika kita lihat sama-sama. Wanita
Indonesia yang diharapkan mampu mengubah kodratnya, memajukan pendidikannya,
menjadikan Indonesia lebih baik kedepannya, semua harapan itu menjadi
ambang-ambang ketidakpastian bahkan hilang begitu saja dari pemikiran wanita
Indonesia. Apa yang harus kita lakukan?, tentu saja mengubah kaum perempuan
Indonesia ke arah yang lebih baik. “Gerakan perubahan” kata yang cocok
kita lakukan untuk saat ini, ubah pemikirannya, sifatnya, sampai mengisi
keimanannya dengan yang benar.
“Wanita tidak lagi dianggap lemah dalam segala
hal. Wanita bukan pembantu lagi tapi wanita peran utama.” ucap Gina Novia Dewi. “Semoga para penerus
Kartini mampu membuat perubahan besar bagi keluarganya, bangsa Indonesia, dan
tetap mengingat kedudukannya sebagai wanita.” ucap Devi Larasati. Itu
adalah harapan mereka untuk wanita Indonesia kedepannya. Mungkin banyak harapan
masyarakat akan hari Kartini ini, tapi tetap kedalam hal positif yang
bermanfaat bagi banyak kaum wanita dan masyarakat.
Penulis : Ibnu
Editor : Adika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar