Senin, 11 April 2016

Semangat Kartini yang harus dibangkitkan lagi

Gina Novia Dewi kedua dari kiri

Bekasi - Emansipasi wanita, itu yang mungkin kita dengar apabila terucap hari Kartini.Setiap 21 April hari Kartini selalu kita rayakan, bahkan sudah menjadi tradisi setiap bulan April. Macam-macam kegiatan dilakukan untuk menyambut hari emansipasi wanita ini, mulai dari pendidikan untuk kaum hawa, dll. “Hari Kartini itu dimana semua rakyat Indonesia wajib memperingatinya, khususnya wanita Indonesia sebagai wujud terima kasih padanya. Namun perayaan disini bukan dalam arti berfoya-foya.” ucap Gina Novia Dewi siswi kelas 3 SMKN 5  Kota Bekasi.

Hari Kartini diadakan bertujuan untuk memberitahukan bahwa kaum perempuan bukan kaum yang lemah, tidak bisa melakukan apa-apa dengan statusnya dan sebagainya. Karena pada saat itu kaum perempuan dianggap lemah kodratnya dibandingkan dengan kaum laki-laki. Namun sosok Ibu Kartini ini muncul untuk menentang anggapan tersebut dan membuat kaum perempuan lebih sejahtera dan bisa melakukan apa yang dilakukan oleh kaum laki-laki. “Hari Kartini bagi gue gak lebih dari pengingat bahwa kaum hawa juga mampu melakukan suatu pekerjaan yang dilakukan oleh kaum adam, dan juga bisa melakukan hal apapun dengan mandiri. Namun perlu diingat juga oleh kaum hawa, untuk tidak melebihi kodratnya sebagai wanita dalam melakukan pekerjaan.” ucap Devi Larasati siswi kelas 3 SMAN 14 Kota Bekasi.

Devi menambahkan, namun jika melihat kaum perempuan atau wanita Indonesia sekarang sangat berbeda dengan apa yang diharapkan, miris jika kita lihat sama-sama. Wanita Indonesia yang diharapkan mampu mengubah kodratnya, memajukan pendidikannya, menjadikan Indonesia lebih baik kedepannya, semua harapan itu menjadi ambang-ambang ketidakpastian bahkan hilang begitu saja dari pemikiran wanita Indonesia. Apa yang harus kita lakukan?, tentu saja mengubah kaum perempuan Indonesia ke arah yang lebih baik. “Gerakan perubahan” kata yang cocok kita lakukan untuk saat ini, ubah pemikirannya, sifatnya, sampai mengisi keimanannya dengan yang benar.


“Wanita tidak lagi dianggap lemah dalam segala hal. Wanita bukan pembantu lagi tapi wanita peran utama.” ucap Gina Novia Dewi. “Semoga para penerus Kartini mampu membuat perubahan besar bagi keluarganya, bangsa Indonesia, dan tetap mengingat kedudukannya sebagai wanita.” ucap Devi Larasati. Itu adalah harapan mereka untuk wanita Indonesia kedepannya. Mungkin banyak harapan masyarakat akan hari Kartini ini, tapi tetap kedalam hal positif yang bermanfaat bagi banyak kaum wanita dan masyarakat. 

Penulis : Ibnu
Editor : Adika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar