Sabtu, 06 Agustus 2016

KEMACETAN IBU KOTA DAN SOLUSINYA



KEMACETAN IBU KOTA DAN SOLUSINYA




Jakarta, Ibu kota Indonesia, motor penggerak perekonomian dan pemerintahan. Namun motor itu kini kian lambat, kian menuju stagnansi. Mengapa demikian? Kemacetan telah menjadi momok dari sekian banyaknya masalah yang belum terselesaikan di Jakarta.
Kemacetan yang biasanya terjadi di hari senin sampai jumat saja kini juga terjadi di akhir pekan, bukan hanya itu saja, pinggiran kota Jakarta sekarang ini sudah mulai ikut ikutan bermacet macet ria layaknya di pusat kota.
Harga mobil impor yang semakin murah menjadi pemicu warga jakarta untuk membeli dan menjadikan mobil mewah tersebut sebagai solusi nya. Hilangnya rasa aman dan kepercayaan terhadap moda transportasi umum di jakarta menjadi akibat pendukung nya juga.
Pemerintah Jakarta yang lebih gemar mendukung perusahaan perusahaan pengimpor mobil mewah dan tidak memperhatikan nasib moda transportasi umum Jakarta menjadi kausalitas utama.
Volume kendaraan yang tidak diseimbangi oleh volume jalan itulah gambaran sederhana kemacetan di Jakarta jika dirumuskan. Belum lagi proyek monorel yang "digantung" di sepanjang jalan menuju senayan membuat para pengguna jalan merasakan keputus asa an kemacetan yang ada di Jakarta.
Berangkat dan pulang kerja selalu ditemani oleh kemacetan, keterlambatan masuk kerja, serta menurunnya produktifitas pegawai adalah bukti konkrit kemacetan di Jakarta. Biasanya seseorang menempuh perjalanan menuju kantornya hanya 1 jam, kini bisa sampai 2 atau 3 jam jika menggunakan bus ataupun mobil. Lamanya perjalanan mengakibatkan stress untuk melakukan kegiatannya dan hal itu bisa berdampak pada terganggunya seseorang secara psikis dan bisa menurunkan produktifitas kerja seseorang.
Jika hal ini terus menerus dibiarkan, tidak diragukan lagi, 5 atau 10 tahun lagi Jakarta akan stagnan. Lalu apa yang harus kita lakukan? Apa yang harus pemerintah lakukan?
Sinergi antara pemerintah dan warganya lah yang bisa menjadi pemecah masalah. Langkah awalnya adalah pemerintah membuat angkutan umum swasta menjadi BUMN semuanya, para sopir yang tadinya mengejar setoran dan ugal ugalan harus diubah menjadi pegawai yang memiliki gaji tetap dan juga etika layaknya pegawai yang terdidik, hal ini bisa mengubah image angkutan umum jakarta yang tadinya carut marut menjadi lebih elegan, aman, dan menjanjikan. Jika hal itu bisa terealisasi, rasa kepercayaan warga terhadap angkutan umum bisa pulih lagi dan bisa beralih kembali ke angkutan umum.
Lalu kita sebagai warga harus merubah mindset bahwa kendaraan mewah dan gaya hidup dan kebanggaan memiliki mobil mewah adalah bukan solusi untuk menyudahi drama kemacetan ini, kita harus berpikir bahwa mengurangi volume kendaraan khususnya mobil dan beralih ke kendaraan umum adalah cara kita untuk menuntaskan kemacetan ibu kota.
Saran ini memang mudah jika dituangkan di atas kertas, tapi pengaplikasiannya tidak semudah yang kita bayangkan, tapi setidaknya cahaya harapan masih ada untuk menolong ibu kota Negeri kita yang tercinta ini.
cara mengatasi kemacetan di jakarta? Ada 20 cara untuk mengurai kemacetan jalan ibukota. Berikut ini cara mengurai kemacetan dan solusinya

1. Transportasi Memanfaatkan Jaringan online
cara pertama mengurangi kemacetan lalu lintas yaitu dengan memanfaatkan layanan ojek online. Selain hemat, mudah dan cepat. Transportasi yang memanfaatkan online ini tidak memerlukan pangkalan seperti contoh Gojek dan Grib bike, Karena Ojek pangkalan bisa menjadi penyebab kemacetan dikarenakan berebut penumpang.




2. Pengaturan waktu kendaraan Truck.
Saya menyarankan agar pemerintah mengatur waktu untuk Truk yang melewati jalur utama karena rentan kena macet. Apalagi saat jam berangkat kerja (pagi) dan pulang kerja (sore). Untuk jalur cakung celincing truck banyak yang bersandar di bahu jalan, di karenakan mengantri masuk. ini menyebabkan penyempitan jalan, dan akhirnya mengakibatkan kemacetan yang panjang.

3. Sistem Gaji Supir
Supir angkutan umum di gaji sesuai standar pendapatan keseharian, Contoh supir APTB/PPD yang tidak mencari penumpang, Namun penumpang yang menunggu bus. selain itu contoh bus Damri yang hanya jalan dari pull/terminal bus. sehingga kemacetan dapat teratasi. Angkutan umum yang ngetem menunggu penumpang bisa menyebabkan kemacetan panjang.

4. Membangun Jalan Fly Over di Persimpangan Jalan
Pemerintah harus mempercepat pembangunan jalan fly over untuk kendaraan yang ingin belok ke persimpangan, karena hal ini dapat sedikit mengatasi jalan yang rentan kena macet, dibandingkan dengan mengandalkan lampu merah

5. Harus memperbanyak angkutan berkualitas
Seperti Bus Transjakarta (busway) baru dari Scania yang memiliki kualitas terbaik dan menjamin produknya. bukan busway berwarna orange (made in china) karena mudah rusak, Teman saya yang tadinya menyukai naik busway, sekarang sudah beralih naik motor, dengan alasan bis nya sudah rusak, panas, padat dan lama menunggu. bisa anda liat jika semua orang ingin memakai kendaraan umum (bus), mungkin angka volume kendaraan pribadi akan berkurang.








6. Diberlakukan jam masuk yang berbeda
Rata-rata masuk jam kerja hampir sama yaitu antara pukul 7:00 atau pukul 8:00 pagi. sehingga serentak akan bertemu di jalan raya. kalau bisa jam kerja dibeda-bedakan seperti
- Aparatur negara seperti PNS, Pemda, TNI, Polisi Masuk Pukul 7.00.
- Para pelajar serta mahasiswa, guru, dosen Masuk Pukul 8.00.
- Perusahaan Swasta Masuk Pukul 9:00.
Dengan begitu dijamin kemacetan berkurang hingga 50% pada jam sibuk (Pagi & sore hari)

7. Pelebaran Jalan 3 Ruas
Untuk membangunan Jalur bus transjakarta (busway) yang benar, minimal berdampingan dengan 3 Ruas jalur biasa yang memuat 3 kendaraan, sehingga jalur kendaraan umum bisa leluasa memakai jalan, tidak seperti jalan di Dekat terminal pinang ranti. jalan sempit ada jalur busway pula, bagaimana tidak macet.

8. Pembangunan Angkutan Massal di percepat
Angkutan Massal harus segera di rampungkan, Kebanyakan proyek ini mandeg (berhenti) ditengah jalan, dikarenakan pihak developernya sangat LAMBAT.
- Monorail (Perusahaan swasta kerja sama dengan china)
- MRT (Perusahaan pemerintah dengan dana apbn + kerja sama dengan development jepang)
- Subway (kereta bawah tanah)
- Water way
- Botabek Shuttle Express (BSE).
- Metro kapsul (bus kereta)

9. Penggunaan E-Toll card untuk Pengguna Tol
Gerbang tol yang masih menggunakan bayar karcis membuat antrian panjang, sehingga menimbulkan kemacetan, solusinya jalan Tol hanya untuk pengguna yang menggunakan E-tol card, agar tidak ada antrian masuk dan keluar tol.

10. Pembatasan Kepemilikan kendaraan
Pemerintah harus membatasi kendaraan pribadi dengan meningkatkan pajak progresif, sehingga kemacetan dapat di minimalisir. Sekarang ini jumlah panjang jalan di Jakarta sekitar 6,86 juta kilometer (km) atau setara dengan sekitar 42 juta meter persegi (m2), sedangkan luas daratan Jakarta sekitar 661 kilometer persegi (km2). Sedangkan panjang jalan sekitar 2% adalah jalan tol atau setara dengan 123 km. di Jakarta aneka kendaraan pribadi menjadi masalah besar.

11. Memperbanyak bus sekolah
Siswa sekolah dilarang membawa kendaraan bermotor seperti mobil/motor. dikarenakan belum cukup umur untuk mengendarai kendaraan. termasuk orang tua yang mengantarkan anaknya sekolah, Beberapa persen kemacetan disebabkan anak sekolah. seandainya bus sekolah ada banyak, mungkin anak sekolah bisa memakai transportasi tersebut.

12. Razia khusus Mobil
ini menjadi solusi untuk menghindari kemacetan, Rata-rata pengendara mobil banyak yang tidak memiliki SIM loh , karena polisi hanya merazia kendaraan bermotor roda 2, Jarang sekali razia mobil. dengan adanya razia mobil, kendaraan mobil hanya diperuntukan jika memiliki SIM saja.







13. Menambah KRL (Commuter Line)
Penambahan kerata listrik bisa menjadi modal pemerintah untuk memberantas kemacetan, Saya sendiri sekarang Ogah naik kereta jika di Jam kerja (jam sibuk), selain rebutan tempat padahal datang duluan, antrian tiket juga bikin pusing. dan
demi menarik masyarakat menggunakan transportasi umum, Tiap pengelola transportasi menyediakan tiket murah untuk penggunaan bulanan .

14. Membangun Flyover atau Underpass Perlintasan Kereta
Tahukah anda palang pintu perlintasan kereta api itu malah akan menambah kemacetan jalan raya. karena harus menunggu kereta yang lewat. yang paling penulis kesal yaitu harus menunggu beberapa menit hanya untuk kereta lokomotif tanpa gerbong -_-

15. Mengatur waktu Lampu merah
Setiap lampu merah persimpangan jalan harus diatur waktunya sesuai dengan banyaknya volume kendaraan, bukan disama ratakan. Volume kendaraan yang banyak di berikan waktu lampu hijaunya lama.

16. Memberikan Apresiasi kepada Pesepeda
Memberikan apresiasi kepada Pekerja yang bersepeda saat berangkat kerja itu bisa memancing seseorang menggunakan sepeda untuk bekerja, bentuk apresiasinya yaitu mendapatkan Tunjangan trasnsport khusus.

17. Rekayasa Jalur
Merekayasa jalur harus selalu sering dilakukan, seperti memperluas jalur 3 in 1, serta membuat jalur one way. Jalanan macet itu karena banyak kendaraan pribadi yang hanya mengangkut 1 orang saja .


18. Menutup Jalan Putar balik
Menutup Jalan putar balik jika kendaraan sedang padat dan membangun sebuah jalan putaran (bunderan) sebagai tempat belok. seperti di jalan raya kerawang-cikarang

19. Menaikan Harga Kredit Kendaraan
Kebanyakan perusahaan otomotif lebih memilih penjualan kredit dengan harga murah / DP murah. Hal ini bisa memicu orang untuk memiliki kendaraan yang banyak. dikarenakan biaya kredit murah. Apalagi dengan program pemerintah yang baru yaitu Mobil Murah, sudah dipastikan masyarakat banyak yang berminat.

20. Tilang kendaraan yang parkir liar, Relokasi Pedagang Kaki Lima.
Parkir liar, Pedagang kaki lima, dan Terminal bayangan (angkot ngetem) merupakan momok yang sudah biasa ada di DKI Jakarta. Padahal ketiga hal itu membuat jakarta semakin dilanda kemacetan yang panjang. untuk itu pihak pemerintah harus turut bertindak cepat dalam mengatasi kemacetan ini, dengan selalu menilang atau merazia.

21. Menggunakan Program Ganjil – Genap

Uji coba ganjil-genap diberlakukan selama sebulan. Meski saat ini belum ada sanksi, namun ke depan sanksi akan dibuat lebih tegas. Pemalsu pelat nomor kendaraan untuk menyiasati sistem pembatasan kendaraan itu bakal dipenjara.
"Kalau mau palsuin, sudah, pidana. Saya kira kami tidak akan maafkan karena ini untuk shock therapy. Jadi begitu ketangkap maka pidanakan saja. Penjarain aja," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta.
Dengan penerapan hukum yang tegas, entah sudah mempertimbangkan overkapasitas lembaga pemasyarakatan atau tidak, maka masyarakat akan berpikir ulang bila merencanakan pemalsuan pelat nomor kendaraan. Mereka tentu tak mau dijebloskan ke penjara hanya gara-gara memalsukan pelat nomor.


uji coba ganjil genap di kawasan Monas
"Ada berapa sih kelas menengah yang masuk penjara cuma gara-gara pelat nomor? Tapi kalau dia mau ya silahkan. Pasti kami penjarakan, tidak ada ampun," kata Ahok.
Namun bila hanya menggunakan pelat di luar ketentuan ganjil-genap, maka sanksinya hanya sebatas denda. Akan ada CCTV aktif bertebaran di sudut-sudut kota. Mata kamera akan mengawasi kendaraan. Ditambah lagi, petugas kepolisian bakal secara acak memeriksa pelat nomor kendaraan.
"Kalau ketangkap, sial bener," kata Ahok.
Dia menilai pelaksanaan ganjil-genap ini sudah cukup baik. Hari ini adalah hari kedua uji coba ganjil-genap.
"Menurut saya cukup baik ya. Beberapa tempat walaupun padat tapi cukup lancar," kata Ahok.
Sejumlah mobil berpelat genap masih melintas di Bundaran HI, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat malam ini. Polisi juga masih berjaga di lampu lalu lintas Bundaran HI terkait uji coba pemberlakuan sistem ganjil-genap.
Polisi dan personel Dishub berjaga di lampu lintas Bundaran HI arah Sudirman atau pun arah sebaliknya ke Monas. Mereka menegur para pengendara mobil berpelat genap yang melintas.
"Jika dibandingkan dengan tadi pagi, jauh lebih banyak pengendara yang melanggar. Kalau tadi pagi sekitar 50-an, kalau sekarang saya sudah menegur lebih dari 150 pengendara yang melanggar. Alasan mereka beragam, ada yang baru keluar kantor, dan ada yang tidak tahu kalau hari ini uji coba ganjil-genap," kata anggota polisi, Sahara Cayana.
Uji coba ganjil-genap di Bundaran HI, Rabu (27/7/2016).
Uji coba pemberlakuan pelat ganjil-genap dilaksanakan mulai hari Rabu ini pada pukul 07.00-10 WIB dan 16.00-20.00 WIB. Uji coba ini tidak memberikan sanksi namun memberikan teguran pada pengguna jalan.
Jalur uji coba ini merupakan eks 3 in 1 yakni Jl Sisingamangaraja, Jl Sudirman, Jl MH Thamrin, Jl Medan Merdeka barat dan sebagian Jl Gatot Subroto.
Pada 30 Agustus 2016 aturan ini akan berlaku penuh dengan sanksi yang mengikat bagi para pelanggar aturan.
Kebijakan pembatasan kendaraan dengan sistem ganjil-genap akan segera diuji coba pada 27 Juli. Selama proses uji coba, polisi tidak akan memberikan tilang kepada pelanggar namun hanya berupa teguran saja.
"Anggota yang melihat pelanggaran akan menghampiri pelanggar, kemudian mengkomunikasikan masalah ganjil-genap dan akan memberikan blangko teguran tertulis," ujar Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto.
Pelanggar akan diberikan blangko teguran warna merah, sementara 1 lembar blangko akan dikirimkan ke instansi di mana pelanggar bekerja. "Dan satu lembar lagi sebagai arsip," imbuhnya.
Pada saat uji coba mengedepankan sanksi sosial dan sekaligus membangun proses efek deterrent (pencegahan).
Tahap sosialisasi penerapan kebijakan ganjil-genap sudah masuk minggu terakhir. Uji coba sendiri akan mulai dilaksanakan pada tanggal 27 Juli sampai 26 Agustus 2016.
"Prinsipnya pada tahap uji coba penerapan ganjil-genap hampir sama pada saat pemberlakuan. Bedanya pada saat uji coba teknis penegakan hukum menggunakan blangko tegoran tertulis, dan pada saat pelaksanaan teknis penegakan hukum akan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku atau tilang," jelasnya.
Pada saat pelaksanaan uji coba, apabila kedapatan menggunakan TNKB maupun STNK yang bukan dikeluarkan oleh Polri (pemalsuan), akan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Dalam pelaksanaannya, personel gabungan dari Ditlantas Polda Metro Jaya dan Dinas Perhubungan akan ditempatkan pada simpang-simpang pengawasan pada ruas penggal jalan yang diberlakukan ganjil-genap.
"Dan akan digabung dengan petugas patroli gabungan untuk mengawasi dan melakukan penegakan hukum non yustisia terhadap pelanggar yang melakukan pelanggaran yang tidak sesuai pengoperasian kendaraan bermotor sesuai kalender nasional," lanjutnya.
Sistem ganjil-genap ini diterapkan berdasarkan kalender pada kawasan dan waktu tertentu. Kendaraan yang berpelat nomor di luar jam ganjil-genap masih diperbolehkan melintas, di luar kawasan diberlakukannya sistem tersebut.
"Bukan berarti kendaraan dengan plat ganjil tidak boleh beroperasi pada tanggak genap dan sebaliknya. Kendaraan tetap dapat beroperasi tetapi di luar kawasan dan diluar jam pemberlakuan ganjil genap," pungkasnya.


Namun pada Kamis (4/8/2016)
Sebanyak 5.947 pengendara mobil tercatat menerima teguran dari polisi lalu lintas dalam kurun waktu 6 hari belakangan, karena melanggar sistem pembatasan kendaraan ganjil-genap . Data terakhir yang dianalisis Polda Metro Jaya, terjadi kenaikan angka pelanggaran sebesar 31 persen dari hari ke-5 ke hari ke-6.
"Kita juga prihatin ya, dari hari ke hari selama pelaksanaan 6 hari operasi untuk data pelanggaran mencapai 5.947 pelanggar. Jadi tiap hari ada kenaikan-kenaikan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta.
Survei di lapangan menunjukkan masih banyak warga yang meragukan keseriusan aparat dalam menerapkan produk kebijakan Dinas Perhubungan (Dishub) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Mereka kebanyakan masih coba-coba, bahwasanya ini betul nggak, aturan (ganjil-genap) ini dimainkan," kata Awi.
Pemberlakuan sistem ganjil-genap pelat nomor kendaraan dinilai mampu menekan angka kemacetan di jalur protokol hingga 20 persen. Meski imbasnya ada pada jalan-jalan sekitar protokol yang menjadi lebih macet dari biasanya.
"Jalan protokol seperti Jalan Sudirman, MH Thamrin, minimal (kemacetannya) kita bisa kurangi 20 persen. Dari laporan Dirlantas, kepadatan di sana agak sedikit terurai walaupun memang seperti teori balon. Kalau kita pencet di sini, pasti nanti membesar di sana (jalur umum biasa)," jelas Awi.
Kepolisian akan merealisasi rencana sanksi teguran untuk pengendara mobil yang melanggar sistem pembatasan kendaraan ganjil-genap , pada pekan depan. Tak hanya pelanggar yang menerima blangko teguran, perusahaan tempat pelanggar bekerja pun akan dikirimi blangko teguran.
"Nanti juga minggu depan kita upayakan untuk segera kita lakukan teguran secara tertulis dan kita sampaikan kepada instansinya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta.
Tujuan polisi menyurati perusahaan, agar pelanggar malu dan mau bersikap tertib peraturan lalu lintas . Awi berharap para pelanggar akan jera dan mengubah mental berlalu lintas mereka.
"Minimal adalah rasa, efek jera atau rasa malu sehingga mereka lebih taat ya. Karena kan budaya tertib ini tidak semudah membalikkan telapak tangan."
Awi menambahkan, sejauh ini atau 6 hari diberlakukannya ujicoba sistem genap-ganjil, polisi hanya berwenang untuk menegur secara persuasif simpatik, tanpa menilang. "Tetap kita persuasif, persuasif simpatik," tutur Awi.
Kebijakan sistem ganjil genap diuji coba pada 27 Juli 2016 sampai 26 Agustus 2016. Pemberlakuan sistem ini akan dipusatkan di jalan bekas 3 in 1. Jalan itu adalah Simpang Patung Kuda, Simpang Kebon Sirih, Simpang Sarinah, Bundaran HI, Bundaran Senayan, CSW, Simpang Kuningan, Simpang Kuningan (kaki Mampang) dan Simpang HOS Tjokroaminoto.
Pemberlakuan pun sama ketika 3 in 1 diberlakukan. Pagi hari diberlakukan dari pukul 07.00-10.00 WIB. Sementara untuk sore mulai diberlakukan dari pukul 16.00-20.00 WIB.

 
Oni Anita Wulandari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar